sEcretno

it's all about …

kucing – kucing ibu

Hari ini aku kembali memperhatikan kucing – kucing ibuku. Ternyata setelah kucing – kucing itu makan, mereka punya kebiasaan mengecap. Menjilat – jilat lidah. Apaya bahasanya ya ? lidahnya dikecap – kecap gitu. Mungkin masih ingin merasakan kelezatannya ikan kali ya ? setelah mengecap lidah mereka sendiri, lalu mereka menjilat – jilat tangan mereka. Ternyata kucing – kucing ini sangat bersih dan teratur ya. Buktinya mereka “mencuci” tangan mereka setelah makan. Hebat sekali bukan ?
Aku masih memperhatikan kucing – kucing ibu. Si hitam sangat pendiam. Ia jarang sekali mengeong. Orang lain kalau melihat dia pasti mengiranya kucing jahat. Karena warna bulunya yang semuanya hitam. Tapi sebenarnya ia kucing yang sangat lembut. Setiap malam ia selalu memasuki kamarku dan tidur diujung kakiku. Ia tidak pernah berkata apapun. Tapi ia berkata lewat matanya. Matanya yang hijau yang berbicara padaku.
Si belang lain lagi, ia mengeong kalau ingin makan saja. Atau kalau ingin keluar, ia mengeong minta dibukakan pintu. Meongannya juga khas. Seperti rengekan anak kecil yang manja. Dia juga mempunyai posisi tidur yang berbeda dari kucing – kucing lain. Posisi tidurnya kadang terlentang dan terlihat ekstrim xixixix. Ga usah dibayangin deh mendingan :p .
Lalu aku curiga dengan si belang dan si hitam. Mereka sepertinya menjalani hubungan special tanpa sepengetahuan ibuku. Diam – diam sepertinya mereka berpacaran. Buktinya mereka sering sekali terlihat berdua. Mereka sering sekali bertingkah seperti sepasang ‘kekasih’ kucing. Saling bermesraan. Saling tatap. Dan saling gigit satu sama lain. Makanya lain kali akan kusergap mereka hihihi.

No comments yet»

Tinggalkan komentar